SHIELDED METAL ARC WELDING

Saturday, November 29, 2008

Pengelasan (welding) adalah proses menyambung benda (logam atau bukan) dengan cara dipanaskan. Umumnya pengelasan banyak digunakan untuk menyambung logam, misalnya pada konstruksi pipa, tangki timbun, boiler, pressure vessel dan lain-lain. Jenis-jenis proses las sangat banyak. Pada tulisan ini akan dibahas proses las yang paling banyak digunakan yaitu Shielded Metal Arc Welding atau Las busur logam berpelindung.


SMAW adalah proses las busur manual dimana panas las dihasilkan oleh busur listrik yang terbentuk diantara elektroda berpelindung flux dengan benda kerja. Gambar di bawah memperlihatkan tipikal rangkaian las SMAW.

Bentuk Rangkaian Las SMAW

Ujung elektroda, busur, cairan logam las dan daerah-daerah yang berdekatan dengan benda yang dilas, dilindungi dari pengaruh udara oleh gas yang terbentuk dari hasil pembakaran selaput pembungkus elektroda. Selain itu ada lagi pelindung tambahan pada cairan logam las, yang berasal dari cairan flux atau slag yang terbentuk. Filler metal atau logam tambah berasal dari inti kawat elektroda. Pada elektroda-elektroda tertentu filler metal ini bisa juga berasal dari serbuk besi yang bercampur dengan selaput pembungkusnya. Gambar di bawah memperlihatkan prinsip dasar proses SMAW.

Prinsip dasar Las SMAW


Keuntungan


SMAW adalah proses las busur paling sederhana dan paling serba guna. Karena sederhana dan mudah dalam mengangkut alat-alatnya, membuat proses SMAW ini banyak dipakai untuk mengelas pipa-pipa refinery hingga pipelines, bahkan untuk mengelas di bawah laut guna memperbaiki struktur anjungan lepas pantai. Pengelasan bisa dilakukan pada berbagai posisi atau lokasi selagi masih bisa dijangkau dengan elektroda. Sambungan-sambungan dimana pandangan mata terbatas bisa di las dengan cara membengkokkan elektroda.

Proses SMAW digunakan untuk mengelas logam-logam ferrous dan non ferrous, termasuk carbon steel, low alloy steel, stainless steel, nickel steel, cast iron, dan paduan tembaga.



Kelemahan


Meskipun proses las SMAW mempunyai daya guna tinggi, proses ini mempunyai beberapa kelemahan. Kecepatan pengisiannya lebih rendah dibanding proses semi-otomatis atau otomatis. Panjang elektroda tetap dan pengelasan mesti dihentikan jika elektroda sudah habis terbakar. Puntung elektroda yang tersisa terbuang, dan waktu juga terbuang untuk mengganti–ganti elektroda. Slag atau terak yang terbentuk di atas lapisan las harus dibuang terlebih dahulu sebelum lapisan berikutnya didepositkan. Langkah-langkah ini mengurangi efisiensi las hingga 50 %.

Asap dan gas yang terbentuk juga menjadi masalah. Oleh karena itu harus tersedia ventilasi memadai pada pengelasan dalam ruang tertutup. Pandangan mata pada kawah las agak terhalang oleh slag dan asap yang menutupi endapan logam. Dibutuhkan juru las sangat terampil agar dapat menghasilkan pengelasan berkualitas radiography apabila mengelas pipa atau plat hanya dari arah satu sisi.